Wednesday, December 31, 2008

Happy New Year (Refleksi 1430 Hijriah & 2009 Masehi)

Happy New Year (Refleksi 1430 Hijriah & 2009 Masehi)

Tahun Berganti…
Masa lalu telah menjadi sejarah
yang tak dapat kita ambil, kecuali hikmahnya!

Masa depan masih menjadi misteri…
Yang di penuhi harapan dan mimpi-mimpi
Yang belum jadi nyata…

Dan masa kini…
Adalah berkah pemberian Allah
Yang harus kita syukuri…
Dan kita manfaatkan sebaik mungkin!

Semoga tahun depan…
Kita dapat menjadi hamba Allah…
Yang lebih sabar dalam ujian?!
Lebih mensyukuri segala nikmatNya?!
Lebih jujur dalam hidup?!
Dan lebih berserah diri atas kehendakNya?!

By. Gatot Aryo
www.gatotaryo.multiply.com

Menyentuhmu...

Menyentuhmu…
Oleh: Gatot Aryo
28 Desember 2008

Apa yang harus aku perbuat untuk menyentuhmu?
Sinarmu membuatku layu…
Suaramu terdengar hangat…
Tatapanmu menghujam kerinduan..

Langkah kita belum menyatu
Jiwa kita terpencar-pencar
Tapi kita punya mimpi yang sama
Tapi kita merindukan hal yang sama

Kita butuh cinta atau kemapanan?!
Kita mencintai atau cari sensasi?!
Rasa ini murni atau ilusi?!

Yang aku inginkan cuma satu
Menyentuhmu, Itu saja…

Thursday, December 18, 2008

Puisi2 Roman bag.1

Bulan
Oleh: Gatot Aryo

Kau muncul tanda gelap telah kembali
Kau usir langit biru yang terbentang

Langit menari semu…
Lampu-lampu menerangi lorong-lorong kota
Tapi malam tetap menggelapkan jasad ku
Yang tertatih-tatih menjilati aspal

Terimakasih telah menyinari hatiku
Hati yang merindukan sesuatu
Jiwa yang terhanyut dalam rasa
Pada sosok bidadari penyejuk hati…

Pengharum
Oleh : Gatot Aryo

Aromamu menelusup nurani
Wangi, mengharumkan hidupku

Tatapan hati tiada berkedip
Saat rasa itu menyentuh hati
Biaskan indah bagai bunga di pagi hari

Kamu, telah mengisi ruang di hatiku
Saat ku hirup harumnya bunga mu…

Terpesona
Oleh: Gatot Aryo

Langit gelap bersinari bintang
Kelap kelip cahaya mewarnai Dunia

Aku berlirih dalam sebuah rasa
Dalam maligai permadani bidadari

Tatapan lembut mendebarkan hati
Langkahmu menggugahkan rasa

Walau langit melontarkan badai petir
Aku tetap ingin bersamamu…

Wednesday, December 10, 2008

Puisi-puisi spritual

Kontemplasi
Oleh:Gatot Aryo
2001-2002

Hanyut dalam kemilau indah pagi

Diam santai tak berbunyi

Cahaya datang diantara kesunyian

Berikan sekecup nurani tuk Ilahi


Rintihan
Oleh:Gatot Aryo
16 september 2003

Ku diam dalam kegalauan
Ku terhanyut dalam kebimbangan
Langkahku kaku tak berkutik
Jiwaku gelisah dalam ragu

Semesta mencengkram suasana
Dalam kehidupan yang lamban sekali
Hanyalah Dialah penentu segalanya
Ku balas dengan kepasrahan hati


Mutlak
Oleh:Gatot Aryo
4 Noprmber 2008

Terjerat dalam labirin hidup
Terpenjara dalam mimpi dan kenyataan
Terbius angan-angan semu tak bertumpu
Terbebas menikmati birahi duniawi

Terdetak masa lalu yang tak akan kembali
Tercium masa depan yang penuh misteri
Tergerak masa kini yang paling hakiki

Jiwa sunyi kembali berjanji...
Kemana diri ini akan menepi
Membalut kebimbangan yang harus teruji
Mencari kenyataan yang paling hakiki

Tak perlu mencari sendiri...
Sebab ada kabar yang telah diberkahi?!


Sentuhan Isya
Oleh:Gatot Aryo
4 nopember 2008

Azan isya berbunyi...
Bersama hujan rintik membasahi Bumi
Menyentuh nurani yang diam dalam sepi

Tergetar hati tuk mencari...
Sentuhan nurani yang lama tak bertepi
Gemerlap hidup telah menggelapkan mata hati
Menyusupi sendi-sendi jiwa tuk Ilahi

Walau hanya, asap keimanan hati
Cinta ini tak boleh terbagi...

Tersamar
Oleh:Gatot Aryo
4 Noprmber 2008

Sabda ini terus menghujam nurani
Getarnya menyebar hingga ujung pori-pori
Menyentuh, mengangkan jiwa-jiwa sepi
Bertebaran menyebar cinta di Bumi

Cinta ini begitu dalam...
Setiap detik kulewati bersamaNya
Menjaga hadirnya disetiap waktu
Walau kenaifanku, sesekali melupakanNya

Getar ini terus menghujam hati
Meresapi nilai-nilai suci jiwaku
Menyapu serakan daun keakuan
Menghamba pada zat suci penggenggam Bumi

Tanpa Pamrih...
Oleh: Gatot Aryo
4 nopember 2008

Aku butuh cinta bukan ilusi
Kesadaran mencintai yang paling hakiki

Pengorbanan tanpa syarat...
Ketulusan tanpa ambisi...
Perjuangan tanpa belati...

Aku mencintai pecinta yang tak butuh cinta
Mencintai tanpa minta dicintai...
Memberi tanpa minta diberi...
Melindungi tanpa minta dilindungi...
Cinta hakiki selalu menembus kalbu hati
Membuat malu para pecinta ilusi....


Sentuh Aku....
Oleh:Gatot Aryo
28 Nopember 2008

Kilauwan hati terbius sunyi...
Miskin materi tetapi nyaman di hati
Jiwa-jiwa suci yang berharap ridha Ilahi

Kepasrahan hati ini tak terbendung lagi...
Menyusuri pori-pori yang terbelenggu Duniawi
Membanjiri raga hamba tak berdaya
Kecuali hanyut dalam cinta suci..

Dalam sujud dan dzikirku...
Inginku disentuh kesucian cintamu
Walau hati ini penuh debu
Aku ingin sekali disentuh oleh Mu (Allah)


Tak Terbatas...
Oleh Gatot Aryo
28 nopember 2008

Langit-langit terbelah
Jiwa-jiwa melayang
Bidadari surga tersenyum

Aku ingin bersamaMu dalam cinta
Aku ingin kasih sayangMu tak terbatas
Aku ingin sentuhanMu tak terhijab
Aku ingin bersamamu dalam kerinduan

Cintaku, terbatas ruang dan waktu
Tapi cinta Mu...
Tak pernah terbatasi...

Friday, December 05, 2008

Segumpal Beban

Segumpal Beban
Oleh: Gatot Aryo
9 Juni 2004

Terhanyut dalam khayal
Terbuai dalam kemilau kebimbangan
Terhanyut dalam kenestapaan
Terkeruh nurani dalam belenggu

Tatapan hanyut dalam kenestapaan
Bisu, terlena dalam lautan gelap
Angin berlayar diatas awan
Bagai hati yang tak kunjung bertepi

Aku hanya manusia yang tersentuh
Tuk memberi makana dalam kepiluan
Saat cinta tak kunjung dating…
Saat beban tak kunkung hilang…

Sampai dunia berkelakar miris
Aku hantam dengan pena suci

Garis-Garis

Garis-Garis
Oleh:Gatot Aryo
9 Juni 2004

Inginku memuntahkan keinginan
Menjadi kenyataan yang hakiki
Bukan hayalan tanpa bukti
Untuk sebuah karya pemuas hati

Garis hidup telah menjungkirbalikkan
Bagai buih yang termakan ombak
Terus melangkah didalam sepi
Membelenggu hayalan yang aku sukai

Garis-garis telah memenjaraku
Menjerat semua mimpi-mimpiku

Angkasa..

Angkasa
Oleh: Gatot Aryo
3 Agustus 2000

Langit biru tak berbunyi
Menghaturkan sekecup udara suci
Rasa sejuk tak terkendali
Saat cahaya menembus hati

Angkasa begitu biru
Semurni jasadku berdiri
Menjadi saksi hidup matiku
Sampai tubuhku berlalu…

Angin...

Angin
Oleh: Gatot Aryo
16 Mei 2000

Kau bertiup semampai menyejukkan
Ku diam tuk resapi suasana
Ku biarkan dirimu menggerakkan tanganku

Melesat diudara…
Mewarnai indahnya alam
Membawaku melayang jauh

Walu hanya dalam khayal
Kau telah membuatku tersenyum

Wednesday, December 03, 2008

Lembah Kesunyian

Lembah Kesunyian
Oleh: Gatot Aryo
7 Nopember 2003

Perjalanan ini menghanyutkanku
Membuat hatiku terasa hampa
Jasadku kaku menatapi nasib
Terjebak dalam kenyataan semu…

Tanpa sadar hatiku termangu
Tanpa sadar jiwaku tersungkur
Tanpa sadar pikiranku melayang

Tanpa sadar semuanya telah hilang…

Titik terang

Titik Terang
Oleh. Gatot Aryo
16 september 2003

Lampu merah mulai berubah hijau
Berharap ada sesuatu yang baik
Membasuh kegalisahan hati selama ini

Wahai langit menghujam semu
Belayanmu telah menenangkan ku
Setitik cahaya pengabul doa

Dalam titik cahaya di kegelapan
Aku menemukan tempat yang terang…

maaf Mengeluh...

Maaf mengeluh
Oleh: Gatot Aryo
2003-2004

Tuhan, maaf mengeluh…
Aku hanya tak tau harus berbuat apa
Pikiranku buntu…
Kesadaranku hilang…

Setan-setan telah menyesatkanku
Belenggu ini, telah menginjak-nginjak
Jiwaku melayang tak kembali…

Tuhan, kembalikan aku…
Tuhan, sadarkan aku…

Di Pojok Kamar (puisi)

Di Pojok Kamar
Oleh: Gatot Aryo
2001-2002

Tertatihku di pojok kamar
Ditemani siulan kuat mesin berbunyi
Sesosok sayap hadir dalam kilawan cahaya
Lalu menelusup kedalam jiwa…

Dalam pelukan malas dan lesu
Sebuah pena coba kau gorskan
Tapi tak ada kata yang tertulis

Hidup dipojok kamar…
Tak ada semangat menggapai dunia
Aku kerutkan tubuh seperti belatung
Tuk mengendorkan jasad yang tertekuk

Layu Bersemi...

Layu Bersemi
Oleh: Gatot Aryo
23 april 2003

Pikiranku Ko song… song…
Mataku La yu… yu…
Jiwaku Le tih… tih…

Bercinta dibawah rembulan pagi
Hayalan semu mencari secercah kasih
Tuk sekedar membasuh kesepian ini
Jangan lenyap dariku…

Karena aku membutuhkan mu